Waffle Belgia atau Belgian waffle telah menjadi camilan yang digemari di seluruh dunia. Kelezatan adonan yang renyah di luar namun lembut di dalam, ditambah dengan aneka topping menggoda seperti buah segar, krim kocok, cokelat, hingga es krim, membuat camilan ini cocok disantap kapan saja—baik sebagai sarapan, pencuci mulut, atau bahkan kudapan sore hari. Tapi tahukah kamu, di balik kelezatannya, waffle Belgia menyimpan sejarah dan keragaman yang menarik?
Sejarah Singkat Waffle Belgia
Waffle sebenarnya telah ada sejak Abad Pertengahan di Eropa. Pada masa itu, kue pipih ini dibuat dengan dua pelat besi yang dijepitkan bersama di atas api. Di Belgia, waffle mulai populer sebagai makanan jalanan di pasar-pasar dan festival rakyat.
Waffle Belgia dikenal luas setelah diperkenalkan secara internasional di World’s Fair (Expo) di Brussels tahun 1958, dan https://thesilit.com/ semakin mendunia ketika dibawa ke Amerika Serikat dalam World’s Fair New York tahun 1964. Di sanalah nama “Belgian waffle” mulai digunakan untuk membedakannya dari versi Amerika yang lebih padat dan kecil. Ciri khas waffle Belgia adalah ukurannya yang lebih besar, tekstur yang ringan dan berpori, serta lubang-lubang yang dalam, sempurna untuk menampung topping dalam jumlah banyak.
Ciri Khas dan Jenis-Jenis Waffle Belgia
Meski secara umum dikenal sebagai satu jenis, ternyata di Belgia sendiri terdapat beberapa variasi waffle, dua yang paling terkenal adalah:
1. Brussels Waffle
Brussels waffle memiliki bentuk persegi panjang dengan pinggiran lurus dan rapi. Teksturnya ringan dan renyah, dengan lubang-lubang besar dan teratur. Biasanya disajikan dengan taburan gula bubuk, buah segar, krim, dan kadang es krim atau saus cokelat.
2. Liège Waffle
Liège waffle lebih padat, berbentuk oval atau bulat tidak beraturan, dan berasal dari kota Liège di Belgia. Adonannya lebih manis karena mengandung butiran gula mutiara (pearl sugar) yang meleleh dan mengaramel saat dipanggang, memberikan rasa dan tekstur khas pada bagian luar.
Keduanya sama-sama nikmat, dan sering kali dijadikan dasar untuk berbagai variasi topping sesuai selera.
Ragam Topping yang Menggoda
Salah satu daya tarik utama waffle Belgia adalah fleksibilitasnya dalam penyajian. Berikut beberapa topping favorit yang sering dipadukan dengan waffle:
- Buah Segar: Stroberi, blueberry, pisang, kiwi, atau mangga menambah rasa segar dan warna cerah yang menggoda.
- Krim Kocok (Whipped Cream): Memberikan kelembutan yang sempurna, kontras dengan renyahnya waffle.
- Cokelat Lumer atau Nutella: Siapa yang bisa menolak lelehan cokelat hangat yang memenuhi lubang-lubang waffle?
- Sirup Maple atau Madu: Tambahan klasik yang memberikan rasa manis alami.
- Es Krim: Cocok untuk hidangan penutup, apalagi jika disajikan dengan waffle hangat, menciptakan perpaduan suhu dan tekstur yang menarik.
- Kacang, Taburan Gula, atau Bubuk Kayu Manis: Memberikan sensasi tambahan, baik dari segi rasa maupun kerenyahan.
Topping bisa dikombinasikan sesuai selera, bahkan bisa dibuat versi gurih dengan menambahkan keju, telur, daging asap, atau ayam goreng ala “chicken & waffle”.
Waffle Belgia di Dunia Modern
Di era sekarang, waffle Belgia bukan hanya ditemukan di kedai-kedai kue atau restoran Eropa. Di banyak kota besar, waffle hadir dalam bentuk modern yang lebih kreatif dan Instagramable. Beberapa kafe menyajikannya dalam bentuk bubble waffle, disajikan dalam cone es krim, atau dikombinasikan dengan bahan lokal seperti matcha, boba, atau selai kacang.
Bahkan di Indonesia, waffle Belgia sudah menjadi camilan populer di kafe dan pusat perbelanjaan. Dengan hadirnya berbagai topping khas lokal seperti selai durian, keju parut, dan meses cokelat, waffle Belgia pun mengalami “penyesuaian budaya” tanpa kehilangan esensinya.
Waffle Belgia di Rumah
Membuat waffle Belgia di rumah juga bukan hal yang sulit. Dengan alat pembuat waffle (waffle maker), campuran bahan sederhana seperti tepung, telur, susu, ragi, dan mentega bisa disulap menjadi waffle lezat. Bahkan kini tersedia banyak resep tanpa ragi atau menggunakan baking powder untuk hasil lebih cepat, meski teksturnya sedikit berbeda dari aslinya.
Kreasi topping bisa disesuaikan dengan bahan yang ada di dapur. Inilah yang membuat waffle menjadi camilan yang seru untuk dibuat bersama keluarga, terutama anak-anak yang suka bereksperimen dengan topping.
BACA JUGA: Lumpia Semarang: Jejak Kuliner Peranakan Tionghoa yang Melegenda